Sering sekali seorang ibu yang sedang hamil mengalami
keputihan. memang tidak semua keputihan bisa menyebabkan kelahiran prematur,
juga dapat menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya serta kelahiran
bayi dengan berat lahir rendah kurang dari (2500 gram). Untuk itu kita
telusuri dulu keputihan seperti apa yang perlu diwaspadai.
1. Kandidosis Vulvovaginal
Jenis keputihan ini ditandai dengan Munculnya cairan
kental, berbau sangat tajam dan disertai dengan rasa gatal akibat cairan
keputihan sudah mengiritasi dan membuat lecet vulva. Ibu hamil juga akan
merasakan nyeri saat berkemih dan saat bersenggama. Keputihan ini disebabkan
sejenis mikroorganisme yang disebut Candida albicans. Kandidosis
Vulvovaginal dapat terjadi karena pertumbuhan berlebihan sel-sel jamur, kondisi
yang memudahkan pertumbuhan tersebut antara lain: kehamilan, pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi, pemakaian antibiotika berlebihan, menstruasi,
diabetes mellitus (kencing manis), penyakit-penyakit yang menurunkan daya
kekebalan tubuh, kebiasaan irigasi/bilas vagina, cairan pembersih/pewangi
vagina, vaginal jeli atau pemakaian celana dalam yang ketat dengan ventilasi
yang kurang. Dampaknya: Jika dibiarkan dan tidak segera diatasi maka
dapat menyebabkan kelahiran prematur , ketuban pecah sebelum waktunya dan bayi
berat lahir rendah tidak bertambah pada keadaan ini.
2. Vaginosis Bakterialis
Keputihan jenis ini ditandai dengan Munculnya cairan
kental, berbau sangat tajam. Pada kondisi parah barulah muncul rasa gatal.
Penyebabnya perubahan ekosistem pada area genital. Dampaknya: Jika
dibiarkan dan tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kelahiran prematur ,
ketuban pecah sebelum waktunya dan bayi berat lahir rendah tidak bertambah pada
keadaan ini.
3. Trikomoniasis
Keputihan jenis ini ditandai Berupa iritasi pada area
genital, rasa panas, gatal dan nyeri yang dapat terasa di daerah vulva dan
paha, perineum (kulit diantara vagina dan anus) , dapat pula disertai nyeri
saat berkemih dan senggama. Dalam kondisi parah, vagina dan leher rahim dapat
bengkak dan meradang kemerahan. Penyebab keputihan ini protozoa yang bernama
Trichmonas Vaginalis pada manusia biasanya terdapat di uretra (saluran kemih).
Ditularkan pada umumnya melalui hubungan seksual. Dampak
keputihan ini bisa menyebabkan kelahiran bayi yang berberat badan rendah.
Gejala yang timbul berupa iritasi pada area genital, rasa panas, gatal dan nyeri terasa di daerah vulva dan paha, perineum (kulit di antara vagina dan anus). Bisa juga terasa nyeri saat berkemih dan senggama. Keluar bercak darah setelah senggama setelah kontak langsung dengan leher rahim yang meradang. Kondisi ini ditandai juga dengan keluarnya cairan keputihan yang berbuih dan berwarna putih keabuan atau berwarna kuning kotor kehijauan serta berbau busuk. Ketika kondisi semakin parah, vagina dan leher rahim dapat bengkak dan meradang kemerahan.
Gejala yang timbul berupa iritasi pada area genital, rasa panas, gatal dan nyeri terasa di daerah vulva dan paha, perineum (kulit di antara vagina dan anus). Bisa juga terasa nyeri saat berkemih dan senggama. Keluar bercak darah setelah senggama setelah kontak langsung dengan leher rahim yang meradang. Kondisi ini ditandai juga dengan keluarnya cairan keputihan yang berbuih dan berwarna putih keabuan atau berwarna kuning kotor kehijauan serta berbau busuk. Ketika kondisi semakin parah, vagina dan leher rahim dapat bengkak dan meradang kemerahan.
Tips untuk ibu hamil saat keputihan :
- Gunakan selalu pakaian dalam dari bahan katun dan hindari pakaian dalam dari bahan sintetis serta celana ketat.
- Usahakan agar jangan menggunakan panty liner setiap hari.
- Usai mandi usahakan area genital benar-benar kering. Gunakan pengering berupa handuk yang bersih dan jangan menggunakan tissue yang  beraroma wangi.
- Bersihka area genita dari depan kebelakang setiap laki selesai berkemih atau buang air besar karena dapat membantu mengurangi kontaminasi mikroorganisme dari saluran kemih dan anus.
- Kurangi mengkonsumsi makanan manis serta yang mengandung kafein
- Jangan gunakan Douche (ini dapat mengganggu keseimbangan PH normal dan mengakibatkan infeksi vagina)
- Konsultasi dengan dokter atau bidan sebelum membeli obat apapun.
- Gunakan kompres es untuk meringankan gejala di daerah vagina.
- Gunakan sabun tanpa parfum.
Maka bagi wanita hamil yang menderita keputihan pada
masa kehamilan segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah
keputihan tersebut masih normal atau sudah tidak normal dan memerlukan
pengobatan. Penanganan atau pengobatan untuk keputihan pada ibu hamil
tergantung penyebab keputihan itu sendiri.
artikelnya sangat menarik sekali, kalau boleh tahu Obat Keputihan yang aman seperti apa?
BalasHapusObat Keputihan yang herbal dan aman bagi tubuh apa ya?
BalasHapus